Translate

Rabu, 07 Desember 2016

KAMI MERINDUKANMU, GUS.....




Syalom Gus Dur,

Apakabar mu disana?
Apa yang engkau lakukan sekarang?

Mungkin diatas sana saat kau melirik ke negeri ini, engkau mungkin menangis. 
Namun pastinya, disela-sela tangismu engkau pasti akan tertawa miris sambil menggumamkan kalimat kesukaanmu, "Gitu aja kok repot...."

Lucu memang, tapi jika mendengar dan mengingat kalimat itu lagi, kami menjadi semakin rindu padamu Gus.

Tanpamu, negeri ini memang repot.

Orang banyak semakin repot karena ulah sekelompok orang yang memang hobinya adalah membuat repot.

Dulu, kami bergantung padamu karena engkau menjamin toleransi.
Dulu, kami begitu bangga dengan perbedaan kami karena engkau mengingatkan kembali apa itu kemajemukan.

Sayangnya, engkau pergi terlalu cepat dan jasadmu tidak bisa dibangkitkan apalagi dihidupkan.

Untuk sejenak, pikiran kami kacau dan kaki kami berat melangkah.

Kami takut jika kemajemukan yang engkau teriakkan dulu hanya akan menjadi slogan,
sebab muncul banyak orang yang bahkan mengharamkan kata itu untuk disebutkan.

Tapi puji Tuhan, ada jutaan orang yang membangkitkan semangatmu,
Masih ada jutaan orang yang melanjutkan pekerjaanmu,
Sehingga membuat kami masih memiliki keyakinan bahwa upayamu dulu tidak akan sia-sia dan generasi kami masih dapat menuai hasil dari kerja-kerasmu.

Namun, kami tetap merindukanmu Gus.....


-Devy.R-