Translate

Senin, 27 April 2015

SELAMATKANLAH NYAWA MARY JANE VELOSO



Kepada
Yang Mulia Presiden Republik Indonesia
Bapak Joko Widodo


Salam sejahtera buat bapak dan segenap keluarga bapak.


Bapak presiden yang saya hormati dan cintai, saya mengirim surat ini kepada bapak sebagai permohonan saya agar bapak memberikan pengampunan kepada Mary Jane Veloso. 

Saya sangat mengerti bahwa kita sedang berperang melawan narkoba. Saya memang tidak pernah mengalami secara langsung bagaimana sedihnya jika ada anggota keluarga atau sahabat yang terjerat narkoba, namun melalui pelayanan gerejawi, saya sangat memahami bagaimana jika ada seseorang yang mati-matian berjuang untuk melawan jeratan barang haram tersebut. Saya sangat setuju dan mendukung usaha bapak untuk menghapus narkoba dari bumi pertiwi, namun saya sangat berharap agar bapak mencermati lagi tiap perkara para terpidana yang diajukan pada bapak. Mencabut nyawa seorang yang tidak bersalah atas kejahatan yang dituduhkan kepadanya merupakan perkara serius yang harus kita pertanggung-jawabkan sebagai bangsa pada masyarakat internasional dan kepada Tuhan. 

Mary Jane Veloso adalah seorang buruh migran asal Filipina yang menjadi korban sindikat perdagangan narkotika. Dia menjadi kurir narkoba tanpa sepengetahuannya dan ditipu dengan, dibekali heroin secara sembunyi-sembunyi, dan diarahkan pergi ke Indonesia. Mary Jane ditangkap dan diadili tanpa dipenuhi hak-haknya untuk dapat berbicara dalam bahasanya. Dia tidak lancar berbahasa Inggris dan ia tak mengerti Bahasa Indonesia. Mary Jane dianggap kriminal hanya karena pada saat itu, hukum Indonesia masih belum dapat mengenali hukum internasional tentang perdagangan manusia yang menyebutkan bahwa jika ada unsur perdagangan manusia dalam kasus narkotika maka pelaku harus dianggap sebagai korban dan bukan kriminal. Saya dan rekan-rekan saya menginginkan hukum yang adil dan teliti dalam membedakan mana korban dan mana pelaku kriminal.

Saya juga mendukung bahwa sebagai bangsa yang bermartabat, kita harus menunjukkan ketegasan pada dunia atas sikap kita dan ketegasan itu memang selayaknya ditunjukkan melalui bapak President Yang Mulia. Namun, saya sebagai warga negara Indonesia, tidak akan pernah berbangga hati jika ketegasan itu kita tunjukkan melalui mencabut nyawa sesama manusia, terlebih lagi jika dia adalah korban ketidak-adilan. Saya dan rekan-rekan saya dan banyak warga Indonesia lainnya sangat tidak berbangga hati untuk menyatakan bahwa ketegasan kami sebagai bangsa diperoleh melalui tertumpahnya darah orang-orang yang tidak mampu membela-dirinya dari ketidak-adilan. Saya dan rekan-rekan saya dan banyak warga Indonesia sangat tidak berbangga hati jika saya kelak harus mengajarkan tentang keadilan pada anak-anak saya sedangkan bangsa kita membiarkan dua anak kecil kehilangan ibunya. Saya dan rekan-rekan saya dan banyak warga Indonesia juga takut dan malu jika kelak Tuhan bertanya pada kami mengapa ada darah orang yang tidak bersalah tertumpah di tanah air kami sedangkan kami dengan lantang berteriak bangga menjunjung tinggi keadilan.

Saya dan rekan-rekan saya dan banyak warga Indonesia berharap agar bapak mengingat bahwa ada ratusan TKI kita yang juga terancam hukuman mati diluar-negeri, apakah yang akan bapak lakukan jika pemerintah mereka juga melakukan hal yang sama?

Saya dan rekan-rekan saya dan banyak warga Indonesia berharap agar bapak mengingat bahwa ada ratusan bahkan ribuan WNI diluar-negeri yang mendapat masalah hukum, apakah yang akan bapak lakukan jika pemerintah mereka juga melakukan ketidak-adilan hukum pada warga negara kita?

Saya dan rekan-rekan saya dan banyak warga Indonesia berharap agar bapak mengingat bahwa kami memilih bapak karena bapak berjanji bahwa bapak akan berdiri demi penegakkan HAM dan Keadilan, apakah bapak akan menepati janji bapak?

Kami adalah rakyat bapak, rakyatnya Jokowi, karena anda adalah presiden kami. Namun kami sangat keberatan jika anda mendukung upaya manusia yang ingin mengambil hak Tuhan untuk mencabut nyawa manusia.

Sekali lagi, saya warga negara Indoensia, rakyat bapak, rakyat Jokowi, meminta dengan sangat agar bapak berkenan memberikan pengampunan kepada Mary Jane Veloso dan menyelamatkan nyawanya dari hukuman mati. Biarkanlah bapak menjadi alat dan tangan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menyelamatkan nyawa seorang manusia, seorang ibu, dan seorang korban ketidak-adilan hukum dan hidup.

Semoga Tuhan memberkati bapak dan segenap keluarga bapak, dan jadilah berkat.

Hormat saya yang mendalam kepada Yang Mulia Bapak Presiden Joko Widodo



Jakarta, 27 April 2015


Devy Ransun

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Mungkin banyak dari kita yang tidak pernah menangis seperti ini
untuk meminta belas-kasihan dan pengampunan bagi nyawa kita



Kepada semua pengunjung, saya mohon kesediaan anda untuk menandatangani dan menyebarkan petisi-petisi ini untuk menyelamatkan nyawa Mary Jane Veloso:
www.change.org


Mary Jane Veloso lolos secara ajaib dari eksekusi hukuman mati tahap kedua pada detik-detik terakhir. Ketika itu dia telah digiring menuju ke lapangan tembak, namun tiba-tiba beberapa petugas Kejaksaan Republik Indonesia menghampirinya dan menyampaikan bahwa hukuman matinya ditunda. Penundaan ini dikarenakan oleh lobi politik yang dilakukan oleh Presiden Beniqno Aquino III kepada Presiden Joko Widodo.

Hal ini adalah suatu keajaiban dari Tuhan karena keputusan penundaan ini baru direalisasikan pada detik-detik terakhir. Kisah Mary Jane ini memberi inspirasi pada saya agar tidak pernah putus asa dan berharap pada Tuhan hingga akhir.

Namun, meskipun Mary Jane lolos dari eksekusi mati tahap kedua, hal itu baru penundaan eksekusi yang bersifat sementara. oleh karena itu saya sangat berharap agar saudara-saudara sekalian dapat memberikan dukungan dengan cara menandatangani petisi-petisi bagi Mary Jane dan juga tetap lantang bersuara tentang keadilan. Semoga hukuman mati kepada Mary Jane bisa dihentikan secara permanen, begitu juga hukum mengenai hukuman mati di Indonesia agar dapat dievaluasi.

Pihak Kejaksaan Agung dan bahkan Wakil Presiden menegaskan bahwa Mary Jane tetap akan dihukum mati. Tipis memang peluang bagi Mary Jane untuk lolos dari hukuman mati, namun sebagai umat yang percaya kepada Tuhan, saya harapkan agar kita tidak pernah putus asa dan terus berdoa. Berikanlah usaha yang maksimal yang bisa kita lakukan.

Tuhan telah menunjukkan pada kita betapa besar kuasanya atas hidup dan mati tiap-tiap manusia. Kita hanya manusia yang berusaha agar hak Tuhan untuk mengambil nafas manusia tidak dirampas.

Ingatlah, keajaiban yang sama memang jarang datang untuk kedua kali namun tidak pernah tertulis di kitab manapun bahwa keajaiban itu tidak akan datang berkali-kali.
Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

1 komentar:

  1. JOIN NOW !!!
    Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
    Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
    BURUAN DAFTAR!
    dewa-lotto.cc

    BalasHapus

INI BUKAN HIMBAUAN TAPI PERATURAN:

1.DILARANG melecehkan Suku, Agama, dan Ras tertentu.

2.DILARANG memplagiat artikel ini! Cantumkan link lengkap artikel ini dalam daftar sumber anda (jangan meng-copy 100% isi tulisan ini. Jadilah penulis yang kreatif).